PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menegaskan komitmennya memperkuat peran sebagai pemain utama di sektor waste-to-energy (WTE) di Indonesia. Hal ini disampaikan manajemen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Melalui anak usahanya, PT Indoplas Energi Hijau (IEH), OASA tengah mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa/PSEL) di Cipeucang, Tangerang Selatan.
“Proyek ini akan dikerjakan bersama mitra kami dari China, yaitu China Tianying Inc, sebagai penyedia teknologi,” ujar Direktur Utama OASA, Bobby Gafur Umar, usai pelaksanaan RUPST.
Fokus pada Energi Terbarukan
Menurut Bobby, pengolahan sampah menjadi energi merupakan fokus utama sejak awal perjalanan bisnis perseroan. Keyakinan ini sejalan dengan target pemerintah yang ingin memperluas kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan.
Saat ini, OASA sudah mengantongi proyek pengolahan sampah di Tangerang Selatan serta Intermediate Treatment Facility (ITF) di Jakarta Barat, dengan kapasitas gabungan mencapai 3.100 ton sampah per hari.
Prospek EBT di Indonesia
Bobby menilai, prospek sektor energi baru terbarukan (EBT) semakin cerah. Dalam draf RUPTL 2025–2034, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 GW, dengan porsi EBT mencapai 42,6 GW.
“Arus investasi clean energy global juga makin seimbang dengan energi fosil. Ini menciptakan iklim pendanaan yang lebih kondusif bagi proyek-proyek EBT di Indonesia,” ujar Bobby.
Selain itu, OASA tengah menjajaki peluang ekspansi proyek serupa di berbagai daerah Indonesia, sekaligus mendukung pemerintah daerah dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Perseroan juga menantikan revisi Perpres terkait PLTSa/PSEL yang diharapkan mempercepat realisasi fasilitas di 33 kota seluruh Indonesia.
Kinerja Keuangan dan Strategi Bisnis
Dalam laporan RUPST, OASA mencatat pendapatan bersih Rp66,78 miliar sepanjang 2024, naik 51,24% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut didukung oleh:
- Jasa konstruksi: 71,08%
- Jasa konsultasi pengelolaan limbah: 16,47%
- Penjualan barang: 12,45%
Bobby menegaskan, dalam beberapa tahun mendatang OASA masih fokus pada tahap investasi dengan menyiapkan proyek strategis yang diharapkan memberi kontribusi signifikan pada pendapatan. “Beberapa tahun ke depan, fokus kami masih pada tahap investasi. Kami sedang menyiapkan proyek-proyek strategis yang akan memberi kontribusi signifikan terhadap pendapatan,” ujar Bobby.
Sumber: Idxchannel.com.
(Rutinitas Media)