Tim Free Fire asal Indonesia, ONIC, berhasil menorehkan sejarah baru dengan keluar sebagai juara Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring. Kemenangan dramatis ini terjadi usai ONIC meraih Booyah di Game 9 pada babak Grand Final yang digelar di Vietnam National Convention Center, Hanoi, Sabtu (14/6/2025).
Keberhasilan ONIC sekaligus mengakhiri dominasi tim Thailand di FFWS regional dan menjadi simbol kebangkitan ekosistem esports Indonesia.
Pertarungan Sengit di Fase Champion Rush FFWS SEA
Dari empat tim Indonesia yang tampil di Grand Final—ONIC, Bigetron Esports, RRQ Kazu, dan EVOS Divine—tiga di antaranya (ONIC, Bigetron, RRQ) memasuki fase Champion Rush, yakni pencapaian 80 poin yang membuka peluang merebut gelar jika berhasil meraih Booyah di game berikutnya. Dua tim dari Thailand, Buriram United Esports dan Virtus Pro, juga berada dalam kondisi yang sama.
Meski ONIC belum pernah meraih Booyah di delapan game awal, mereka tampil luar biasa di game terakhir yang krusial. Booyah pertama sekaligus satu-satunya ONIC menjadi kunci kemenangan mutlak mereka di FFWS SEA 2025 Spring.
“Kami datang ke FFWS tanpa ekspektasi, kami datang dengan hanya membawa tekad dan mimpi. Banyak yang meremehkan, tapi justru dari situ kami menemukan kekuatan. Hari ini, kami buktikan bahwa anak-anak Indonesia bisa berdiri paling atas panggung internasional,” ujar Kapten ONIC, Kahfi Alfathan (XYRO).
ONIC: Underdog yang Menjadi Juara FFWS SEA
ONIC bukan tim yang diunggulkan. Mereka lolos ke Grand Final sebagai peringkat ketiga di pekan terakhir Phase 2, berbeda dengan Bigetron dan RRQ Kazu yang sudah memastikan tiket lebih awal di Phase 1. Namun, berkat konsistensi poin dan momentum tepat, mereka menciptakan kejutan terbesar turnamen.
“Kami bukan tim unggulan. Kami tim yang dibentuk dari proses, dari kerja keras tanpa henti, dari jatuh-bangun yang tak terlihat kamera. Kemenangan ini bukan hanya milik ONIC, tapi milik penggemar dan pendukung kami, khususnya SONIC, serta pemain muda di Indonesia yang bermimpi. Jangan pernah takut untuk bermimpi besar,” kata Ahmad Masturoh (AFM), pelatih ONIC.
ONIC diperkuat oleh Kahfi Alfathan (XYRO), Adam Ramdani (ADAM), Muhammad Raehan (CrimeMKS), Erwin B (WINGS), dan Adrian (pemain pinjaman dari Dewa United Apollo), di bawah arahan Coach AFM. Kemenangan ini merupakan gelar regional pertama bagi seluruh anggota skuad.
ONIC juga berhak atas hadiah utama US$100.000 dari total prize pool US$300.000. Pemain mereka, CrimeMKS, dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) berkat performa gemilang di Grand Final.
Dominasi Tim Indonesia di Partai Puncak
Meskipun ONIC keluar sebagai juara, dominasi tim Indonesia di Grand Final patut diapresiasi. Dari sembilan game yang dimainkan, tim Indonesia mencetak enam Booyah, dimulai sejak game ke-4 hingga game terakhir.
Bigetron Delta berhasil mengamankan 3 Booyah, RRQ Kazu 2 Booyah, dan ONIC 1 Booyah. Bahkan EVOS Divine, meski tak meraih Booyah, sukses mencapai Champion Rush di game ke-9, menandakan seluruh tim Indonesia punya potensi untuk jadi juara jika laga berlanjut ke game ke-10.
Tiket Menuju Esports World Cup 2025
Berkat penampilan solid, semua tim Indonesia berhasil masuk top 8 klasemen akhir, dan otomatis mengamankan tiket ke Esports World Cup 2025: Free Fire. Turnamen ini akan digelar bulan depan dan menjadi panggung global selanjutnya untuk membawa nama Indonesia lebih tinggi di dunia esports.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan kembali momen-momen terbaik FFWS SEA 2025 Spring, seluruh highlight pertandingan tersedia di kanal YouTube Free Fire Esports ID dan kanal resmi Garena lainnya.
Dengan semangat dan kerja keras, tim Indonesia kembali membuktikan bahwa mimpi besar bisa diwujudkan di panggung dunia.
(Rutinitas Media)
