Eramet dan YCAB luncurkan program LAKSMI untuk dorong pemberdayaan wirausaha perempuan mikro di Jakarta dan Ternate melalui pelatihan dan hibah usaha.

Eramet, perusahaan global asal Prancis yang bergerak di sektor pertambangan dan metalurgi, secara resmi mengumumkan peluncuran program LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi). Program ini merupakan bagian dari inisiatif global Women for Future, yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi di berbagai negara tempat Eramet beroperasi.

Di Indonesia, LAKSMI hadir melalui kerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), organisasi nirlaba yang berfokus pada pemberdayaan pemuda dan perempuan melalui pendidikan, dukungan ekonomi, dan transformasi digital. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas wirausaha perempuan di dua wilayah utama, yakni Jakarta dan Ternate.

Kolaborasi Strategis untuk Perkuat UMKM Perempuan

Peluncuran program berlangsung di Gedung SMESCO Jakarta dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain:

  • Menteri UMKM Maman Abdurrahman
  • Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi
  • Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos
  • CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet
  • Sekjen YCAB Adelle Odelia Tanuri

 

Eramet dan YCAB luncurkan program LAKSMI untuk dorong pemberdayaan wirausaha perempuan mikro di Jakarta dan Ternate melalui pelatihan dan hibah usaha.

Menurut data Kementerian UMKM per Mei 2025, terdapat sekitar 57 juta unit usaha UMKM di Indonesia, dan 64,5% di antaranya dikelola oleh perempuan. Namun demikian, sebagian besar pelaku usaha mikro perempuan masih menghadapi berbagai hambatan, mulai dari keterbatasan akses pendanaan hingga pemanfaatan teknologi digital. Saat ini, hanya sekitar 12% UMKM yang telah sepenuhnya mengadopsi digitalisasi.

Fokus pada Literasi Keuangan & Digital

Sebagai bagian dari komitmen Eramet terhadap pembangunan ekonomi inklusif, CEO Jérôme Baudelet menyatakan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Program ini ditujukan untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi para pelaku UMKM perempuan, seperti akses terhadap mentor, modal, teknologi, dan jaringan usaha,” ujar Jérôme. Ia juga menambahkan bahwa LAKSMI diharapkan menjadi solusi konkret dalam meningkatkan daya saing wirausaha perempuan di Indonesia.

Tahap awal program mencakup pelatihan literasi keuangan dan pemasaran digital secara daring untuk 600 perempuan pelaku usaha ultra mikro. Setelah menyelesaikan pelatihan, 75 peserta terpilih akan menerima hibah senilai USD 500 (sekitar Rp8 juta) untuk mendukung pengembangan usaha mereka secara berkelanjutan.

Seleksi peserta dilakukan berdasarkan indikator seperti peningkatan pengetahuan, partisipasi aktif dalam pelatihan, keterampilan digital, dan komitmen untuk mengembangkan usaha.

Dampak Sosial & Harapan Jangka Panjang

Sekjen YCAB, Adelle Odelia Tanuri, menekankan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan adalah kunci perubahan berkelanjutan. “Ketika perempuan berdaya, dampaknya dirasakan langsung oleh anak-anak dan keluarga mereka. Komunitas pun menjadi lebih tangguh,” ujarnya.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman turut mengapresiasi program ini sebagai bagian dari upaya nyata untuk mendukung UMKM perempuan. Ia menyebut kemitraan strategis antara sektor swasta dan organisasi sosial seperti YCAB sebagai kunci sukses dalam pembangunan ekonomi inklusif.

“Program seperti LAKSMI dapat memperkuat peran UMKM perempuan sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja. Semua itu dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan gender,” kata Maman.

Eramet dan YCAB luncurkan program LAKSMI untuk dorong pemberdayaan wirausaha perempuan mikro di Jakarta dan Ternate melalui pelatihan dan hibah usaha.

Membangun Ekosistem Inklusif dan Berkelanjutan

Program LAKSMI dirancang tidak hanya untuk memberikan pelatihan jangka pendek, tetapi juga sebagai fondasi jangka panjang bagi ekosistem kewirausahaan perempuan di Indonesia. Fokusnya meliputi:

  • Penguatan kapasitas usaha
  • Akses pembiayaan inklusif
  • Perluasan jaringan dan pasar
  • Pendampingan berkelanjutan

 

Dengan pendekatan kolaboratif dan komprehensif ini, Eramet dan YCAB berharap dapat menciptakan dampak positif yang nyata, mempercepat kesetaraan gender di sektor ekonomi, dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih adil dan berdaya bagi perempuan Indonesia.

(Rutinitas Media)