Perjalanan panjang di babak Knockout FFWS SEA 2025 Fall akhirnya menghasilkan kabar menggembirakan. Tiga tim Indonesia—RRQ Kazu, Bigetron by Vitality, dan EVOS Divine—resmi menyusul ONIC ke babak Grand Finals mode Battle Royale. Hasil ini diraih setelah mereka berhasil finis di enam besar klasemen pada Knockout Week 6, Minggu (21/09/2025).
Sayangnya, tidak semua wakil Indonesia mampu melanjutkan langkah. Kagendra, yang baru mencicipi atmosfer panggung Asia Tenggara, harus puas di peringkat ke-11. Dengan hasil ini, Kagendra terdegradasi dan harus kembali mengadu nasib di turnamen nasional Free Fire Nusantara Series (FFNS) untuk mencari tiket FFWS tahun depan.
Konsistensi, Kebangkitan, dan Drama di Knockout Week 6
Kompetisi pekan keenam menjadi panggung yang penuh cerita. RRQ Kazu tampil konsisten sejak awal, Bigetron by Vitality bangkit dari keterpurukan, sementara EVOS Divine sempat berada di ujung tanduk.
Pada hari pertama (20/9/2025), EVOS Divine sukses merebut dua Booyah di ronde keempat dan kelima. Mereka menutup hari di puncak klasemen dengan 94 poin. RRQ Kazu juga tampil solid, finis di posisi kedua dengan 85 poin.
Namun, Bigetron dan Kagendra belum menemukan ritme terbaik. Bigetron yang kesulitan bertahan hingga late game baru bisa bangkit di ronde terakhir dan mengunci posisi ke-7. Kagendra sendiri menutup hari di peringkat ke-9 dengan 38 poin.
Hari kedua membawa dinamika baru. RRQ Kazu kembali stabil dan mengunci posisi teratas dengan 159 poin. EVOS Divine justru menurun drastis, hanya menambah 36 poin, sehingga finis di peringkat ke-6 dengan total 130 poin. Untungnya, posisi tersebut cukup untuk meloloskan mereka ke Grand Finals.
Sementara itu, Bigetron membuat kebangkitan luar biasa. Dengan permainan solid, mereka finis di posisi kedua dengan 153 poin dan dua kali Booyah. Sebaliknya, Kagendra gagal keluar dari tekanan dan mengakhiri turnamen dengan 60 poin di posisi ke-11.
Pelatih Bigetron, Christian Jonathan Pascoal (Chrisjo), mengungkapkan, “Minggu ini sangat berat. Awalnya kami terpuruk, tapi pemain menunjukkan mental juara dengan bangkit di hari penentuan.”
Peluang Dua Piala Sekaligus untuk Indonesia
Dengan ditutupnya babak Knockout, kini giliran Grand Finals yang akan digelar secara offline di Bangkok, Thailand pada 4–5 Oktober 2025. Indonesia memiliki peluang besar untuk membawa pulang dua piala sekaligus.
Pada 4 Oktober, EVOS Divine akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di laga Semifinal dan Grand Final mode Clash Squad (CS). Mereka akan menghadapi tim tangguh asal Thailand, Twisted Minds, sedangkan laga lainnya mempertemukan Team Falcons dan Virtus.Pro, juga dari Thailand.
Sehari kemudian, 5 Oktober, giliran Grand Finals mode Battle Royale (BR) digelar. Pertarungan sengit akan melibatkan 12 tim: empat dari Indonesia, empat dari Thailand, dan empat dari Vietnam.
-
Indonesia: Bigetron by Vitality, EVOS Divine, ONIC, RRQ Kazu
-
Thailand: All Gamers Global, Buriram United Esports, Team Falcons, Twisted Minds
-
Vietnam: GOW, Heavy, P Esports, WAG
Dengan komposisi tersebut, pertarungan dipastikan berlangsung panas. Indonesia datang dengan kekuatan penuh, sementara Thailand dan Vietnam tentu ingin menjegal dominasi.
Dukungan untuk Era Indonesia Juara
Ajang FFWS SEA 2025 Fall tidak hanya menjadi panggung regional, tetapi juga gerbang menuju FFWS Global Finals 2025 di Jakarta pada November mendatang. Untuk bisa tampil di depan publik sendiri, tim Indonesia harus menorehkan prestasi di Bangkok.
Dukungan publik menjadi faktor penting. Melalui media sosial, tagar #EraIndonesiaJuara kembali digaungkan sebagai bentuk doa dan semangat bagi para atlet. Penampilan mereka akan disiarkan langsung mulai pukul 18.00 WIB melalui kanal resmi Free Fire Esports ID di YouTube, Facebook, TikTok, dan Instagram.
Harapan dan Tekad Tim
Setiap tim Indonesia datang dengan cerita dan motivasi berbeda. ONIC berstatus juara bertahan, membawa beban ekspektasi tinggi. RRQ Kazu konsisten sejak babak Knockout, membuktikan kestabilan sebagai modal utama. Bigetron hadir dengan mental baja setelah kebangkitan dramatis. Sementara EVOS Divine punya kesempatan ganda lewat mode Clash Squad dan Battle Royale.
Meski Kagendra harus pulang lebih cepat, pengalaman mereka di level Asia Tenggara akan menjadi bekal berharga untuk kembali lebih kuat tahun depan.
(Rutinitas Media)