Strava Ungkap Tren Olahraga 2025, Gen Z Gantikan Doomscrolling dengan Aktivitas Fisik

Strava rilis laporan tren olahraga 2025, menunjukkan Gen Z beralih dari media sosial ke aktivitas fisik. Temukan hasil lengkapnya di sini.

Strava, aplikasi yang mendukung gaya hidup aktif dengan lebih dari 180 juta pengguna di lebih dari 185 negara, baru saja merilis edisi ke-12 dari laporan tahunan mereka, Year In Sport: Trend 2025. Laporan ini menggambarkan bagaimana tren olahraga dan kebugaran berubah, dengan fokus utama pada generasi muda, khususnya Gen Z, yang mulai mengalihkan perhatian mereka dari media sosial ke dunia nyata melalui aktivitas fisik.

Berdasarkan analisis miliaran aktivitas yang tercatat di platform Strava serta hasil survei terhadap lebih dari 30.000 responden, termasuk pengguna dan bukan pengguna Strava, laporan ini menyoroti pergeseran kebiasaan Gen Z yang kini memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk berolahraga, berinteraksi dalam komunitas, dan menjalin koneksi sosial, ketimbang terjebak dalam kebiasaan doomscrolling di media sosial.

Strava rilis laporan tren olahraga 2025, menunjukkan Gen Z beralih dari media sosial ke aktivitas fisik. Temukan hasil lengkapnya di sini.

Generasi Z Beralih ke Aktivitas Fisik dan Komunitas

Sepanjang 2025, Gen Z semakin menunjukkan minatnya pada olahraga, baik dalam bentuk lari, bersepeda, atau latihan beban. Lari, yang tetap menjadi olahraga paling populer di Strava, terlihat semakin diminati oleh Gen Z, dengan banyak dari mereka berpartisipasi dalam berbagai event lari sebagai motivasi untuk berolahraga. Sementara itu, latihan beban juga semakin digemari, dengan Gen Z dua kali lebih mungkin daripada Gen X untuk menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas kebugaran mereka.

Sebanyak 86% pengguna baru berhasil mencetak rekor pribadi mereka di tahun ini, menunjukkan bahwa banyak orang, khususnya pemula, mulai merasa percaya diri dan termotivasi untuk berolahraga lebih intens. Tak hanya itu, Gen Z juga menunjukkan tren positif lainnya, seperti lebih banyaknya mereka yang menggunakan aplikasi Strava untuk mencatat lebih dari satu jenis olahraga, dengan berjalan kaki menjadi aktivitas kedua yang paling sering dicatat.

“Lebih dari setengah Gen Z berencana untuk lebih sering menggunakan Strava pada 2026, sementara sebagian besar dari mereka mengindikasikan bahwa penggunaan Instagram dan TikTok akan tetap sama atau bahkan berkurang,” ungkap Michael Martin, CEO Strava. “Sebagai kelompok yang tumbuh paling pesat di Strava, kami melihat Gen Z beralih dari dunia digital ke dunia nyata, mencari pengalaman yang lebih otentik dan komunitas yang lebih solid.”

Strava rilis laporan tren olahraga 2025, menunjukkan Gen Z beralih dari media sosial ke aktivitas fisik. Temukan hasil lengkapnya di sini.

Investasi Gen Z pada Peralatan Olahraga dan Koneksi Sosial

Meskipun sebagian besar dari mereka mengaku terpengaruh oleh inflasi, Gen Z tetap mengalokasikan lebih banyak dana untuk kebugaran daripada untuk hal lainnya, termasuk kencan. Sebanyak 64% dari Gen Z lebih memilih untuk menghabiskan uang mereka untuk membeli perlengkapan olahraga dibandingkan untuk berkencan, serta 30% berencana untuk meningkatkan pengeluaran mereka untuk kebugaran di 2026.

Perangkat wearable juga menjadi salah satu kategori yang menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 63% dari Gen Z mengatakan bahwa perangkat wearable adalah investasi kebugaran terbesar mereka di 2025. Tak hanya itu, komunitas olahraga juga semakin diperkuat, dengan jumlah klub yang terdaftar di Strava hampir meningkat empat kali lipat pada 2025, mencapai lebih dari satu juta klub. Klub hiking dan klub lari menjadi yang paling pesat berkembang, menunjukkan bahwa kegiatan fisik kini lebih banyak dilakukan secara berkelompok, mempererat hubungan sosial dan meningkatkan rasa kebersamaan.

Strava rilis laporan tren olahraga 2025, menunjukkan Gen Z beralih dari media sosial ke aktivitas fisik. Temukan hasil lengkapnya di sini.

Aktivitas Fisik Saat Liburan dan Tren Olahraga di Seluruh Dunia

Bagi Gen Z, olahraga saat liburan bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Sebanyak 23% lebih banyak Gen Z yang menganggap bahwa berolahraga saat liburan adalah bagian penting dari perjalanan mereka dibandingkan dengan Gen X. Lari, berjemur, dan ngemil menjadi filosofi olahraga liburan yang paling populer di kalangan mereka. Selain itu, olahraga musim dingin, hiking, dan olahraga air juga menjadi alasan utama bagi banyak Gen Z untuk melakukan perjalanan.

Sementara itu, perjalanan internasional mulai menunjukkan penurunan, dan semakin banyak Gen Z yang memilih untuk berlibur di dalam negeri, menikmati aktivitas fisik di destinasi yang lebih dekat dengan rumah. Tren ini juga terlihat di Indonesia, di mana Sulawesi Utara menjadi wilayah dengan langkah harian terbanyak secara nasional, diikuti oleh Banten dan Sulawesi Selatan. Kecepatan berjalan kaki juga menunjukkan variasi, dengan Sulawesi Tenggara mencatatkan waktu tercepat di Indonesia.

Strava rilis laporan tren olahraga 2025, menunjukkan Gen Z beralih dari media sosial ke aktivitas fisik. Temukan hasil lengkapnya di sini.

Teknologi dan AI Meningkatkan Pengalaman Olahraga

Perkembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan pengalaman olahraga. Pada 2025, lebih banyak pengguna Strava yang mulai memanfaatkan teknologi untuk membantu mereka berlatih lebih cerdas. AI kini menjadi bagian dari rutinitas olahraga mereka, dengan fitur seperti Workout Insights dan Athlete Intelligence dari Strava dan Runna membantu para atlet mengoptimalkan latihan mereka.

Pengguna Strava semakin terbiasa merekam aktivitas mereka melalui perangkat smartphone, dengan 72% dari mereka menggunakan aplikasi Strava untuk melacak aktivitas mereka. Perangkat wearable, seperti Apple Watch dan Garmin, juga semakin populer, menunjukkan bahwa teknologi semakin mengintegrasi dengan dunia olahraga.

Peringkat Kota Paling Aktif di Dunia

Strava juga merilis data tentang kota-kota dengan aktivitas fisik paling intens di dunia. Di Indonesia, Yogyakarta tercatat sebagai kota dengan pengguna paling banyak yang berolahraga di pagi hari, sementara Sulawesi Utara menjadi wilayah dengan langkah harian tertinggi. Secara global, Copenhagen merebut gelar sebagai kota dengan kecepatan lari rata-rata tercepat, sementara di Afrika Selatan dan Kolombia, lebih banyak orang berlari bersama dalam kelompok.

Strava rilis laporan tren olahraga 2025, menunjukkan Gen Z beralih dari media sosial ke aktivitas fisik. Temukan hasil lengkapnya di sini.

Olahraga dan Koneksi Sosial Jadi Prioritas Gen Z

Laporan Strava menunjukkan pergeseran besar dalam kebiasaan Gen Z, yang kini lebih memilih beraktivitas fisik daripada menghabiskan waktu di depan layar. Dengan meningkatnya minat terhadap olahraga, komunitas, dan teknologi, Strava terus berkomitmen untuk mendukung para penggunanya dalam mencapai tujuan kebugaran dan menjaga koneksi sosial yang sehat. Sebagai bagian dari gaya hidup aktif, olahraga kini menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari Gen Z, baik di rumah maupun saat berlibur.

(Rutinitas Media)